Itu pertanyaan yang biasa dilemparkan beberapa karyawan bangunan saat disuruh memakai werpak atau baju kerja. Umumnya selanjutnya diteruskan dengan "Repot, Pak," " Jadi sulit gerak," "Panas, Pak" dan bermacam argumen yang lain. Sepatu Safety proyek Terbaik bisa menjadi patokan untuk kamu sebelum membeli.
Werpak ialah baju kerja yang terhitung Alat Perlindungan Diri (APD) yang sesungguhnya harus digunakan untuk keselamatan diri kita dan seseorang!
Untuk beberapa proyek jumlah besar, umumnya karena telah masuk ke pemantauan DepNaKer, beberapa karyawan diwajibkan memakai peralatan APD yang perlu dipersiapkan oleh kontraktor.
Nama werpak berawal dari kata berbahasa Belanda, werkpak, yang maknanya ‘pakaian kerja' atau ‘pakaian untuk bekerja'. Biasalah, kita salah dengar saat Toean-toean Belanda mengucapkankannya doeleo, saat negeri kita ini masih didjadjah oleh Negeri Belanda.
Sama dengan kata ‘sempak' untuk baju berenang. Asal ucapnya dari kata berbahasa Belanda, zwempak, yang maknanya memang ‘baju renang'. Salah dengar dan susah penyuaraan hingga salah mengerti. Tetapi masih mengucapkan syukur, salah mengerti ini lebih banyak yang membuat bertambah khazanah Bahasa Indonesia. Hehehe.
Arah pemakaian werpak:
Sebagai perlindungan badan dari beberapa hal yang mencelakakan saat bekerja.
Kurangi resiko terluka saat terjadi kecelakaan kerja. sepatu proyek harus di gunakan sesuai standart kerja.
Sebagai identitas karyawan. Baik dengan warna, simbol atau tulisan pada werpak untuk membandingkan barisan karyawan dengan tipe pekerjaan atau kedudukan tertentu.
Bermakna peranan khusus werpak ialah baju perlindungan untuk pemakainya. Werpak biasanya berupa satu baju terusan (baju dan celana jadi satu) atau disebutkan dengan overall dan umumnya mempunyai banyak saku disamping kiri dan kanan, baik pada bagian baju atau celana. Umumnya werpak dibikin berbahan yang lebih kuat dan tebal hingga tidak gampang sobek dibanding baju biasa. Tipe bahan umumnya disamakan dengan tingkat atau peranan pelindungannya. Beberapa bahan khusus seperti bahan tahan api (flame retardant), tahan air (water repellent) dan lain-lain dipakai seperti tingkat pelindungan, tipe pekerjaan dan tipe medan kerjanya.
Werpak sendiri terdiri dua berdasar tingkat pelindungannya:
Werpak biasa
Werpak yang mempunyai tingkat pelindungan sedang. Umumnya digunakan oleh teknisi bengkel kendaraan motor, baik kendaraan motor beroda 2 atau beroda 4, bahkan juga memiliki roda banyak. Umum digunakan oleh karyawan bengkel pembuatan besi: bengkel bubut, bengkel las, dan semacamnya.
Werpak safety
Werpak yang dibuat secara eksklusif untuk penuhi keperluan pelindungan tingkat tinggi. Misalkan dengan bahan tahan api dan diperlengkapi dengan bahan reflektif hingga gampang kelihatan di wilayah yang kurang penerangan. Misalkan untuk karyawan tambang, karyawan pabrik dengan beberapa alat berat, dan lain-lain.
Beberapa persyaratan dalam penyeleksian werpak:
Bahan dan mode werpak harus sesuai resiko atau bahaya yang ditemui karyawan setiap hari.
Werpak harus seperti ukuran badan masing-masing karyawan. Tidak begitu sempit hingga mempersulit dan merintangi pergerakan tapi juga tidak begitu kendur hingga mempermudah terlibat mesin kerja.
Werpak dengan bahan tahan api harus dipakai untuk pekerjaan dengan resiko terserang api dan panas.
Panjang lengan werpak harus sesuai resiko pekerjaan yang ditemui karyawan.
Mode dan bahan werpak harus gampang dipakai bersama piranti APD lain seperti masker, sarung tangan, sepatu pengaman, dan helm.
Mode werpak harus gampang dan nyaman dipakai bersama alat simpatisan pekerjaan seperti sabuk perlengkapan dan tas perlengkapan.
Saku werpak tidak untuk simpan beberapa benda tajam, runcing atau gampang terbakar. Pakai sabuk utilitas karena itu.
Werpak tanpa saku harus dipakai di tempat yang banyak terkandung debu yang gampang terbakar.
Semua pemahaman ini akan percuma bila kita, baik sang karyawan atau sang pemberi kerja, nemiliki kesadaran yang rendah akan keutamaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Saat ini opsi berada di tangan Anda. Please choose wisely.
Oh iya, janganlah lupa: jika berenang tidak boleh gunakan werpak, tapi pakailah sempak!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar